Powered By Blogger

Minggu, 21 Oktober 2012

Suku Cia-Cia, Suku asli SULAWESI TENGGARA yang Menggunakan Tulisan Korea Sejak 1443

Ternyata tidak semua penduduk Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai sarana tulis menulis. Suku di pedalaman Buton, Sulawesi Selatan, Cia-cia misalnya.






Suku Cia-cia yang berada di Kepulauan Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara ini memang telah lama menggunakan tulisan Korea atau Hangeul ketika mereka menulis dan membaca.
Suku Cia-cia sebenarnya bisa berbahasa dalam Bahasa Indonesia. Namun awalnya mereka buta huruf sehingga tidak bisa menulis.
Huruf Hangeul yang memiliki 24 karakter diperkenalkan oleh King Sejong pada tahun 1443 untuk menggantikan karakter huruf China di Korea.
Fakta ini menjadi berita besar baik bagi orang Korea sendiri, maupun oleh warga Asia, maupun dunia.
Orang Korea amat bangga dengan kebudayaannya.
Menurut seorang teman yang pernah ke Korea, di sana jarang orang pakai mobil-mobil impor. “Kebanyakan orang Korea pakai mobil Hyundai sebab diproduksi Korea sendiri,” katanya.



Kebanggaan akan budaya ini menjadi api yang membakar nasionalisme dan menebalkan identitas bangsanya.
Bisa dibayangkan betapa hebohnya orang Korea ketika mengetahui bahwa ada satu etnis kecil di Indonesia, di tengah Pulau Buton, yang belajar alfabet Korea untuk menuliskan bahasanya sendiri. Ini adalah berita besar buat mereka.
Perlu dicatat, hanya alfabet saja yang digunakan bukan bahasanya. Bahasa tetap menggunakan Bahasa Indonesia.

Dulunya, bahasa Cia-Cia menggunakan sejenis abjad Arab bernama "Gundul" yang tidak memakai tanda untuk bunyi vokal.
Pada tahun 2009, bahasa Cia-Cia menarik perhatian dunia karena Kota Bau-Bau memutuskan agar tulisan Hangul dari Korea digunakan untuk menulis bahasa Cia-Cia, dan mengajar anak-anaknya sistem tulisan baru ini berpandukan buku teks yang dihasilkan oleh Persatuan Hunminjeongeum.[2][8][9][10] Institut tersebut telah bertahun-tahun bertungkus-lumus menyebarkan penggunaan abjad Korea ke kaum-kaum minoritas yang tiada sistem tulisan sendiri di merata Asia.[2]
Abjad Cia-Cia [11]
Konsonanᄙ*
Latingknddhtr, lmbvbhpstiada (awal), ', ng (tengah, akhir)jch
IPA[ɡ][k][n][ɗ][d][t][r], [l][m][ɓ][β][b][p][s]-, [ʔ], [ŋ][dʒ][tʃ][h]
Vokal
Latinaeoui
IPA[a][e][o][u][i]
* ᄙ bukanlah huruf yang terpisah. Konsonan /r/ dan /l/ tengah dibedakan dengan menulis huruf ㄹ tunggal untuk /r/ dan ganda untuk /l/. Huruf ㄹ ganda harus ditulis dalam dua suku kata. Konsonan /l/ akhir ditulis dengan huruf ㄹ tunggal; untuk konsonan /r/ akhir, huruf vokal kosong ㅡ ditambah. Huruf vokal kosong (으) juga digunakan untuk /l/ awal.

Dalam proses menyesuaikan hangul dalam struktur bahasa Cia-Cia, huruf ㅸ yang tidak terpakai dalam bahasa Korea, digunakan lagi untuk mewakili konsonan /v/.[12]
Contoh:[13]
아디 세링 빨리 노논또 뗄레ᄫᅵ시. 아마노 노뽀옴바에 이아 나누몬또 뗄레ᄫᅵ시 꼴리에 노몰렝오.
Adi sering pali nononto televisi. Amano nopo'ombae ia nanumonto televisi kolie nomolengo.



Kata kerja

  • 부리 buri 'menulis'
  • 뽀가우 pogau 'berbicara'
  • 바짜안 baca'an 'membaca.'[15][13]

[sunting]Kata nama

  • 까아나 ka'ana 'rumah'
  • 시골라 sigola 'sekolah'
  • 사요르 sayor 'sayur'
  • 보꾸 boku 'buku'[16][17]

[sunting]Ucapan

  • 따리마 까시 Tarima kasi 'Terima kasih'
  • 인다우 미아노 찌아찌아 Indau miano Cia-Cia 'Saya orang Cia-Cia'
  • 인다우 뻬엘루 이소오 Indau pe'elu iso'o 'Saya cinta kamu'
  • 모아뿌 이사우 Moapu isau 'Maafkan saya'
  • 움베 Umbe 'Ya'
  • 찌아 Cia 'Tidak'[18]


sumber : berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar